Syekh Hisham Kabbani, seorang ulama besar dunia yang dikenal atas kontribusinya dalam menyebarkan ajaran Islam di Amerika Serikat, telah wafat. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan mengenang kiprah dakwah beliau yang menginspirasi banyak orang selama hidupnya.
Perjalanan Hidup Syekh Hisham Kabbani
Syekh Hisham lahir di Beirut, Lebanon, pada tanggal 28 Januari tahun 1945. Beliau berasal dari keluarga yang sangat religius, sehingga sejak kecil sudah mengenal nilai-nilai Islam. Setelah menyelesaikan pendidikan agama di Lebanon, Syekh Hisham melanjutkan studi di Eropa dan Amerika Serikat, yang kemudian menjadi tempat utama dakwahnya.
Dakwah di Amerika Serikat
Pada tahun 1990-an, Syekh Hisham Kabbani mulai aktif berdakwah di Amerika Serikat. Beliau adalah tokoh penting dalam tarekat Naqsyabandiyah, sebuah tarekat sufi yang menekankan kasih sayang, perdamaian, dan spiritualitas dalam beragama. Dakwah beliau di Amerika fokus pada:
Mengenalkan Islam yang Moderat
Dalam konteks masyarakat Amerika yang multikultural, Syekh Hisham berhasil menyampaikan ajaran Islam yang damai dan relevan dengan kehidupan modern.
Membangun Jembatan Antaragama
Beliau sering mengadakan dialog antaragama, mempertemukan pemimpin berbagai keyakinan untuk saling memahami.
Membina Komunitas Muslim
Syekh Hisham mendirikan banyak pusat komunitas Islam di berbagai negara bagian, menjadi tempat pembinaan spiritual dan pendidikan bagi umat Muslim.
Peringatan 7 Hari Wafatnya
Tradisi memperingati 7 hari wafatnya ulama besar seperti Syekh Hisham Kabbani adalah momen refleksi bagi umat Islam. Banyak masjid dan komunitas Muslim di seluruh dunia mengadakan doa bersama, tahlil, dan kajian untuk mengenang perjuangan beliau. Hal ini menjadi pengingat pentingnya meneruskan warisan dakwah beliau.
Kehidupan dan perjuangan Syekh Hisham menjadi inspirasi besar bagi generasi muda Muslim, khususnya di negara-negara Barat. Beliau menunjukkan bahwa Islam dapat berkembang di lingkungan multikultural tanpa kehilangan esensi spiritualnya.
Tak hanya di Amerika Serikat, pengaruh Syekh Hisham juga terasa di berbagai belahan dunia. Buku-buku dan ceramah beliau telah diterjemahkan ke banyak bahasa, membawa pesan cinta dan perdamaian ke berbagai negara. Salah satu karya terkenalnya adalah “The Naqshbandi Sufi Way,” yang menjadi referensi penting dalam kajian sufisme modern.
Kepergian Syekh Hisham Kabbani meninggalkan kekosongan besar, tetapi warisan dakwahnya akan terus hidup. Beliau telah membuktikan bahwa dakwah Islam yang penuh kasih sayang dan toleransi dapat menjangkau semua kalangan, bahkan di tengah masyarakat yang sangat beragam seperti Amerika Serikat. Semoga kita semua dapat melanjutkan perjuangan beliau dan menjaga pesan damai yang beliau sampaikan.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah beliau dan memberikan tempat terbaik di sisi-Nya.”
