Kabupaten Semarang memiliki potensi besar di sektor pertanian dengan sumber daya alam yang melimpah dan masyarakat yang bergantung pada pertanian sebagai mata pencaharian utama. Kami bangga atas beberapa putera-puteri terbaik Kabupaten Semarang yang saat ini mencalonkan diri sebagai cagub dan cawagub mendatang. Baik dari calon nomor urut 1, Bapak Ngesti Nugroho dan Ibu Arifah, maupun calon nomor urut 2, Bapak Nurul Huda dan Yarmuji. Salah satu dari pasangan calon tersebut akan memimpin Kabupaten Semarang ke depan. Untuk menuju Kabupaten Semarang yang lebih kuat, maka salah satu faktor adalah memperkuat sektor pertanian, berikut beberapa rekomendasi kebijakan pertanian sekaligus wujud kepedulian kami untuk urun rembug, dan dapat dijadikan prioritas bagi calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Semarang tahun periode 2024-2029.
1. Optimalisasi Sistem Irigasi
- Infrastruktur Irigasi: Pastikan saluran irigasi berfungsi optimal, terutama di wilayah rawan banjir seperti kawasan sekitar Rawa Pening.
- Pengelolaan Air Berbasis Komunitas: Dorong pembentukan kelompok petani yang bertanggung jawab mengelola sumber air secara kolektif.
- Konservasi Sumber Air: Perluasan daerah resapan di sekitar Gunung Ungaran, Gunung Telomoyo dan Rawa Pening untuk penanggulangan banjir dan juga untuk menjamin pasokan air jangka panjang.
- Regulasi dan Riset: Kaji ulang regulasi dan adakan riset yang lebih intensif mengenai perubahan ekologi di Rawa Pening, mengingat banyak sawah di sekitar Rawa Pening yang masih tenggelam, terlebih di musim hujan.
2. Pemanfaatan Teknologi Pertanian dan Digital
- Mendorong Smart Farming: Terapkan teknologi seperti Internet of Things (IoT), Analisis data, dan irigasi otomatis untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
- Platform Digital: Bangun aplikasi yang mempermudah petani dalam mengakses informasi, harga komoditas, serta pelaporan hasil panen.
- Edukasi Teknologi: Adakan pelatihan rutin bagi petani agar mereka dapat memanfaatkan teknologi modern secara optimal.
3. Diversifikasi dan Hilirisasi Komoditas Pertanian
- Diversifikasi Tanaman: Dorong petani untuk menanam komoditas bernilai tinggi seperti hortikultura, rempah, atau tanaman ekspor.
- Pengolahan Pasca Panen: Bangun pusat pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah produk, seperti pengemasan, pengeringan, atau fermentasi.
- Kemitraan : Jalin kerja sama dengan perusahaan agribisnis untuk menyerap hasil panen petani.
4. Perlindungan Petani Melalui Kebijakan Proaktif
- Akses Pupuk: Permudah akses petani untuk mendapatkan pupuk.
- Asuransi Pertanian: Sediakan program asuransi bagi petani untuk melindungi mereka dari gagal panen akibat bencana alam atau serangan hama.
- Pertanian Berkelanjutan: Dorong praktik ramah lingkungan seperti penggunaan pupuk organik dan sistem agroforestri.
- Harga yang Stabil: Buat mekanisme subsidi harga dasar untuk komoditas utama, sehingga petani terlindungi dari fluktuasi harga pasar.
- Kemudahan Akses Modal: Perluas akses kredit mikro dengan bunga rendah melalui lembaga keuangan desa atau bank pemerintah.
5. Penguatan Kelembagaan Pertanian
- Reaktivasi Kelompok Tani: Perkuat peran kelompok tani untuk berbagi ilmu, bantuan teknis, dan akses pasar.
- Koperasi Pertanian: Dorong pembentukan koperasi untuk membantu petani menjual hasil panen secara kolektif dengan harga yang kompetitif.
- Pendampingan Penyuluh: Tambah jumlah tenaga penyuluh yang mampu memberikan bimbingan intensif kepada petani.
6. Peningkatan Akses Pasar dan Branding Produk Lokal
- Pusat Distribusi Pertanian: Bangun fasilitas logistik seperti gudang penyimpanan dingin untuk produk segar.
- Pasar Online: Fasilitasi pemasaran produk lokal melalui platform e-commerce dan media sosial.
- Branding Produk Unggulan: Promosikan komoditas khas Kabupaten Semarang seperti kopi Gunung Telomoyo, sayur-sayuran Getasan, dan hasil hortikultura di berbagai kecamatan lainnya.
7. Peningkatan Kesejahteraan Petani
- Program Beasiswa Anak Petani: Fasilitasi pendidikan untuk anak-anak petani agar mereka memiliki keterampilan di bidang pertanian modern.
- Perumahan Layak untuk Petani: Sediakan program perbaikan rumah layak huni khusus untuk keluarga petani.
- Penghargaan Petani Berprestasi: Adakan penghargaan tahunan untuk petani inovatif, sebagai motivasi bagi masyarakat.
- Bantuan alat-alat pertanian : Kurangi acara – acara yang bersifat seremonial seperti seminar, alihkan anggaran ke petani langsung.
Demikian pemikiran yang bisa kami tuangkan dalam Rekomendasi kebijakan pertanian. Semoga bermanfaat dan berdampak baik bagi Kabupaten Semarang yang memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pertanian modern dan berkelanjutan. Dengan fokus pada modernisasi, perlindungan petani, dan diversifikasi komoditas, pemimpin masa depan dapat menciptakan sektor pertanian yang kuat dan mendukung kesejahteraan masyarakat. Apalagi pemerintah pusat melalui pidato Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo menginginkan agar Bangsa Indonesia mampu swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.