KH. Hasyim Asy’ari, merupakan ulama besar yang sangat punya pengaruh terhadap perkembangan Islam di Indonesia, terutama sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Di balik perannya yang penting dalam membentuk NU, ada silsilah sejarah yang menarik dan mengilhami. Dalam posting blog ini, kita akan menelusuri silsilah KH. Hayim Asy’ari dan melihat bagaimana jejak sejarahnya membentuk perjalanan spiritual dan keagamaan yang luar biasa.
Silsilah KH. Hasyim Asy’ari disampaikan dalam Naharul Ijtima’ di PP Al Hidayah Kebumen Kec. Banyubiru oleh K. Nur Ahdi selaku Rois Syuriah MWC NU Banyubiru,
Dalam pengajian ini, Kyai Nur Ahdi selaku Rois Syuriah MWC NU Banyubiru menyampaikan kembali kepada warga NU dan pengurus bahwa Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy’ari pendiri NU adalah seorang Kyai, Ulama yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW. Berikut Silsilah KH. Hasyim Asy’ari kakek dari Gus Dur (Presiden Republik Indonesia ke-4) menurut catatan beliau.
- KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur/Presiden RI ke-4)
KH. Abdul Wahid Hasyim
KH. Hasyim Asy’ari Jombang / Pendiri NU
KH. As’ari Jombang
Abu Sarwan
Abdul Wahid (Tingkir Salatiga)
Abdul Halim
Abdurrohman (P. Sambud Bagda/Mbah Sambu Lasem)
Abdul Halim (P. Benawa)
Abdurrohman (Jaka Tingkir/Mas Karebet/Sultan Hadiwijaya raja Pajang)
Ainul Yaqin (Sunan Giri/Raden Paku, Sultan Abdul Faqih, Jaka Samudra)
Maulana Ishak
Ibrohim Asmorokhandi
Jamaludin Akbar Khusen
Sayyid Ahmad Syah Jalal
Sayyid Abdulloh Khon
Sayyid Amir Abdul Malik
Sayyid Alwi Ammil Faqih
Muhammad Shohibul Mirbat
Sayyid Ali Choli’ Qosam
Sayyid Alawi Ats-Tsani
Sayyid Muhammad Shahibus Shaumah
Sayyid Alawi Al-Awwal
Sayyid Ubaidillah
Sayyid Ahmad Al-Muhajir Ilallah
Sayyid Isa Arrumi
Sayyid Muhammad Annaqib
Sayyid Ali Al-’Uroidi
Sayyid Ja’far Shodiq
Sayyidina Muhammad Al-Baqir
Sayyidina Ali Zaenal Abidin
Sayyidina Husein
Siti Fathimah Az-Zahro
RASULILLAH, MUHAMMAD SAW
Kegiatan Naharul Ijtima’ NU melibatkan berbagai acara dan kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat iman dan kesatuan anggota Nahdlatul Ulama (NU). Berikut adalah beberapa kegiatan yang umumnya dilakukan dalam Naharul Ijtima’ NU:
Pengajian: Acara ini melibatkan para ulama,kiai dan cendekiawan NU yang memberikan ceramah keagamaan. Mereka menyampaikan pemahaman agama yang moderat, berlandaskan Al-Qur’an dan hadis, serta ngaji kitab, yang cenderung relevan dengan konteks sosial dan kehidupan sehari-hari.
Istighosah,Tahlil dan Pembacaan Maulid: Dalam kegiatan ini berisi pembacaan doa, ayat suci Al Quran, asma Allah, dzikir, syair puji-pujian untuk tujuan meminta pertolongan Allah SWT, mengirim doa untuk keluarga, ulama yang sudah wafat, puji-pujian bagi Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Diskusi: Naharul Ijtima’ NU juga menjadi platform untuk diskusi tentang isu-isu sosial, keagamaan, dan politik yang relevan. Diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran anggota NU terhadap masalah-masalah tersebut.
Pertunjukan Budaya: Acara ini seringkali menampilkan pertunjukan seni dan budaya tradisional Indonesia. Pertunjukan ini mencakup tarian, musik, drama, dan pameran seni yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia.
Doa Bersama: Kegiatan ini seringkali mencakup sesi doa bersama untuk memohon berkah dan keberkahan. Doa bersama dilakukan untuk memperkuat ikatan spiritual dan memperdalam kehidupan rohani.
Pendidikan Agama: Naharul Ijtima’ NU juga menyediakan program pendidikan agama untuk anggota NU. Program ini dapat mencakup pelatihan keagamaan, bimbingan spiritual, dan kelas-kelas pemahaman agama yang lebih mendalam.
Selain kegiatan tersebut, Naharul Ijtima’ NU juga memberikan kesempatan bagi anggota NU untuk saling bertemu dan berinteraksi, membentuk hubungan sosial yang kuat, dan merayakan persaudaraan yang dibangun di dalam organisasi.
Perlu dicatat bahwa detail dan rangkaian kegiatan Naharul Ijtima’ NU dapat bervariasi setiap tahunnya tergantung pada tujuan, tema, dan lokasi acara. Terimakasih sudah membaca posting blog Nusaba ini, Silsilah Hadratus Syaikh K.H Hasyim Asy’ari Pendiri Nahdhatul Ulama.